Terima Kasih Umma, Terima Kasih Appa (part 3)
By : Wahyu Indah Lestari
**kilasan part sebelumnya**
“Ikuti perkataan saya, Onew-ssi” ucap pendeta.
“Ne..” jawabku singkat.
“Saya berjanji akan menjadi suami yang baik bagi Jessica Kim dan akan menemaninya hingga ajal yang memisahkan” ucap pendeta.
“Sa..ya berjan..ji a..kan. Maaf pak saya tidak bisa melakukan ini” ujarku sambil pergi meninggalkan gedung pernikahan.
“Onew, kau mau kemana ? ONEW!!” kudengar suara bentakkan appa tapi aku tak memperdulikannya.
**Part 3**
Minsoo’s POV
Onew oppa ? Mengapa dia kemari tanpa memberitahuku ? Mengapa dia menangis ? Mengapa dia menggunakan pakaian pernikahan ? Kulihat Onew oppa dari luar jendela kamarku.
“Minsoo-ya, keluarlah aku ingin bertemu denganmu” terdengar suara Onew oppa dari luar rumah. Aku langsung berlari menuju luar rumah dan menemui Onew oppa.
“Onew oppa, wae ? apa yang terjadi padamu ? mengapa kau menangis ?” tanyaku dengan nada bingung.
Namun Onew oppa tidak menjawab pertanyaanku, ia langsung berlari ke arahku dan memelukku erat. Ya Tuhan apa yang terjadi dengan Onew oppa...
Setelah cukup lama Onew oppa memelukku, perlahan aku melepaskan pelukkannya.
“Oppa, wae ? ceritakan padaku” tanyaku sambil menghapus air mata yang mengalir di pipinya.
“Minsoo, maafkan aku karena aku tidak mengatakan hal ini padamu dan maafkan juga karena selama 3 hari aku tidak mengabarimu” jelas Onew oppa.
“Hal apa, oppa ?” tanyaku lagi.
“ARGHH!! MENGAPA SEMUANYA MENJADI SEPERTI INI, TUHAN...!!” teriak Onew oppa dengan cukup keras.
“ceritakan kepadaku, oppa. Apa yang sedang terjadi ? kumohon oppa, ceritakanlah padaku !” pintaku kepada Onew oppa.
“Minsoo, umma dan appa ku men.. menjodohkanku dengan Jessica” ucapnya dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.
Tanpa kusadar air mataku ikut membasahi pipiku setelah aku mendengar apa yang diucapkan oleh Onew oppa.
“Oppa, kau.. kau tidak bercandakan ?” kataku dengan terbata-bata.
“Tidak Minsoo, aku berkata jujur. Hari ini adalah hari pernikahanku tapi aku meninggalkan gedung pernikahan agar aku bisa menemuimu. Aku tak mau menikah dengan Jessica, aku hanya mau denganmu Minsoo-ya” jelas Onew oppa bersama dengan tangisannya yang semakin menjadi.
Aku terdiam. Aku seperti mendapatkan tusukkan di jantung. Aku tak percaya bahwa semua akan berubah 180 derajat. Akhirnya setelah menguatkan hati aku pun mulai membuka suara.
“Onew oppa, jika memang itu adalah permintaan umma dan appamu penuhilah permintaan mereka appa. Walau dengan berat hati, aku akan merelakanmu oppa. Aku tidak mau oppa menjadi anak yang tidak patuh kepada orang tua. Laksanakan pernikahan itu oppa, aku rela” ujarku panjang lebar sambil menghapus lagi air mata Onew oppa.
“Tapi Minsoo, sungguh aku hanya mencintaimu. Aku tidak mampu jika aku harus melapaskanmu” jawab Onew oppa sambil memegan kedua tanganku.. “Minsoo, kumohon menikahlah denganku” lanjutnya.
“Tapi oppa, bagaimana dengan umma dan appa mu ?” kataku.
“Biar aku yang mengatakan kepada mereka, sekarang kumohon ikutlah denganku” pinta Onew oppa.
“Kemana, oppa ?” tanyaku.
“Sudahlah nanti kau pasti tahu” ucapnya.
Onew’s POV
“Naiklah, aku akan membawamu ke suatu tempat” ucapku kepada Minsoo sambil membukakan pintu taksi untuknya.
“Ne, oppa” jawab Minsoo.
Aku masih menyadari bahwa air mataku masih mengalir, entah apa yang membuat air mataku tak bisa berhenti.
Aku dan Minsoo telah sampai di suatu tempat.
“Gedung apa ini, oppa ?” tanya Minsoo.
“Ini gedung pernikahanku dengan Jessica, ahh menyebalkan” jawabku.
Kulihat di gedung tersebut masih banyak tamu undangan. Aku pun mengajak Minsoo masuk ke dalam.
“Onew, kemana saja kau ! Kau membuat umma dan appa malu. Dan siapa yang kau yeoja yang kau bawa ini ?” tanya umma dengan nada marah.
Saat aku hendak berbicara, tiba-tiba appa datang dan langsung memarahiku.
“ONEW, KAU.. KAU SANGAT MENGECEWAKAN UMMA DAN APPA !” lagi-lagi appa membentakku.
“Umma-appa, Onew sudah pernah bilang bahwa ONEW TIDAK MENCINTAI JESSICA !! ONEW HANYA MAU MENIKAH DENGAN MINSOO !” jelasku kepada umma dan appa.
“Oppa, kontrolah emosimu. Mereka orang tua oppa” ujar Minsoo lirih.
Aku pun mencoba mengatur emosiku, aku memegang dadaku dan menenangkan pikiranku.
“Umma- Appa, kumohon mengertilah tentang perasaan Onew. Bagaimana mungkin Onew bisa melakukan pernikahan dengan yeoja yang tidak Onew cintai sama sekali. Bahkan...” belum selesai aku berbicara, tiba-tiba umma pergi begitu saja.
Aku dan Minsoo berusaha mencari umma kemana-mana, akhirnya aku menemukan umma sedang menangis di kamarnya. Perlahan aku dan Minsoo masuk ke kamar umma.
“Umma, maafkan Onew” kataku pelan sambil duduk disamping umma. “Maafkan Onew karena telah membentak umma seperti tadi” lanjutku dengan air mata yang semakin mengalir deras.
“Ahjumma...” kudengar Minsoo membuka suara. Namun belum sempat Minsoo berkata, umma sudah menyela.
“Onew, ini bukan kesalahanmu. Ini kesalahan umma dan appa” jelas umma sambil memegang tanganku. “Umma sangat bersalah telah memaksamu untuk menikah dengan Jessica, karena semula umma mengira Jessica adalah yeoja yang paling baik untukmu. Tapi sebaik-baiknya Jessica dimata umma, itu tidak akan membuat hidupmu bahagia karena kau sama sekali tidak mencintainya. Umma bersalah kepadamu Onew, maafkan umma” lanjut umma sambil memelukku erat.
Aku melihat keaarah Minsoo, ia hanya menunduk.
“Tapi umma, Onew lebih bersalah karena Onew tidak bisa memenuhi permintaan Umma dan Appa” jawabku.
“Tidak Onew, ini semua salah umma dan appa” kata umma sambil melepaskan pelukkannya.
“Ahjumma, Minsoo tidak ingin Onew oppa menjadi anak yang tidak patuh pada orang tua. Minsoo rela jika harus merelakan Onew oppa untuk Jessica-ssi. Minsoo tidak ingin ahjumma sedih karena hal ini” ujar Minsoo kepada umma dengan lembut.
“Minsoo, kemarilah” umma memanggil Minsoo untuk duduk disampingnya karena dari tadi Minsoo duduk dilantai.
“Kau tak seharusnya berbicara seperti itu, Minsoo. Kau adalah yeoja yang sangat baik, lebih baik dari yang Ahjumma kira” lanjut umma sambil menepuk bahu Minsoo. “Sekarang umma mohon kalian menikahlah, rangkailah hari-hari bahagia kalian” jelas umma sambil menyatukan tanganku dan tangan Minsoo.
“Umma?” tanyaku.
“Umma mohon padamu Onew, penuhilah permintaan umma kali ini” kata umma dengan sedikit memohon.
“Onew..” terdengar suara appa, ternyata appa sudah berada di depan pintu kamar.
“Appa” jawabku.
“Appa telah mendengar seluruh ucapanmu tadi. Appa setuju dengan umma, Minsoo adalah yeoja yang baik. Sekarang appa dan umma menginginkanmu untuk menikah dengan Minsoo. Menikahlah dengan Minsoo, Nak. Appa yakin kau pasti bahagia, jauh lebih bahagia jika kau bersama Jessica” pinta appa sambil mendekat ke arahku dan menepuk bahuku.
“Umma dan Appa tidak berbohongkan ?” tanyaku.
“Tidak, Onew” jawab umma dan appa serempak sambil tersenyum padaku.
Kulihat Minsoo mengembangkan senyumnya ke arahku juga. Terima kasih, Tuhan..
No comments:
Post a Comment