Hey everyone. Akhirnya aku bisa nyelesaiin FF ketigaku. Aku pakai part-part'an (?) dalam FF ini, soalnya kalau digabung pasti puanjang banget dan bikin males bacanya hahah. Okey, happy reading ^^
---
Terima Kasih Umma, Terima Kasih Appa
By : Wahyu Indah Lestari
Onew’s POV
“Gamsahamnida, oppa” kata seorang yeoja kepadaku.
“Ne, chagi-ya” balasku sambil tersenyum kepadanya.
Ya, yeoja itu adalah yeojachingu-ku. Namanya Minsoo, hampir 3 tahun aku menjalin hubungan dengannya, dia sangat perhatian kepadaku.
“Aku masuk kerumah ya, oppa. Sekali lagi terima kasih dan maaf karena aku telah merepotkanmu agar mengantarkanku pulang” ucap Minsoo padaku.
“Aniyo, kau tidak merepotkanku kok” balasku.
“Annyeong~ oppa” sahutnya sambil mencium pipiku dan membuat pipiku memerah seketika.
“Annyeong, chagi-ya”
Aku langsung meninggalkan rumah Minsoo karena hari sudah semakin larut. Sesampaiku dirumah, aku disambut dengan suara ‘guk-guk’ dari anjing kesayanganku. Namanya Ricko dan Minsoo lah yang memberi nama kepadanya.
“Onew pulang” kataku sambil masuk kedalam rumah.
Tapi ada yang aneh, mengapa rumah menjadi sepi. Biasanya kalau aku pulang, umma pasti akan menyambutku sambil membawakan segelas susu untukku.
“Umma.. umma..” ucapku, tapi tetap tidak ada yang membalas panggilanku.
Aku mencari umma dan appa ke lantai atas, tetapi mereka tetap tidak ada. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kamarku untuk beristirahat. Kulihat ada secarik kertas yang tertempel di pintu kamarku.
Onew ku sayang, umma dan appa pergi ke rumah teman umma |
karena ada urusan. Maafkan umma jika umma tidak bilang |
padamu sebelumnya. Umma telah membuatkan ayam |
goreng untukmu di meja makan. Umma dan appa mungkin |
akan pulang besok pagi. |
- Umma dan Appa - |
Ahh, umma mengapa umma tidak bilang kepadaku sebelumnya. Kalau beginikan aku kesepian dirumah. Aku langsung masuk ke dalam kamarku dan merebahkan tubuhku diatas tempat tidur. Setelah beristirahat sejenak, aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badanku. Lalu aku menuju meja makan untuk mengambil makanan dan memakannya sambil menonton televisi.
Setelah makananku habis, aku membiarkkan piring makanan tersebut tergeletak diatas meja dan aku melanjutkan menonton televisi. Aku merasa sangat kesepian, hingga akhirnya aku tertidur di depan televisiku.
---
“Onew, bangunlah. Umma dan appa sudah pulang, Onew cepat bangun” terdengar olehku suara umma yang memintaku untuk segera beranjak bangun.
“Ahh, umma sebentar lagi. Onew masih sangat ngantuk” jawabku dengan nada malas.
“Hmmmh, kau ini kalau sudah tidur pasti tidak mau dibangunkan” ucap umma-ku.
Aku hanya menggaruk tanganku dan melanjutkan tidur. Beberapa saat kemudian, kudengar suara handphoneku berdering. Aku mencari-cari handphoneku, lalu aku melihat ke layar HP ku. Aku lihat bahwa Minsoo yang menghubungiku, aku langsung bangun dan mengangkat telpon darinya.
“Oppa ?” kata Minsoo.
“Ne, chagi. Ada apa ?” ucapku.
“Aku hanya ingin mengajak oppa pergi ke taman, aku sangat bosan di rumah” ucap Minsoo dengan nada yang agak manja, yang membuatku semakin gemas mendengar suara imutnya.
“Ahh, okey kalau begitu mari berangkat ! Tapi aku mandi dulu ya chagi, aku baru bangun tidur hhehe” balasku.
“Ihh oppa, masak jam segini baru bangun, dasar namjaku yang malas” sahut Minsoo dengan nada mengejek.
“hehehe, kita berangkat jam berapa, chagi ?” tanyaku kepada Minsso.
“Terserah oppa saja” jawabnya.
“Baiklah, kalau begitu sebentar lagi aku akan menjemputmu” ujarku.
“Ne, oppa. Aku menantimu baby~ saranghae” ucap Minsoo yang membuatku sedikit tersipu.
“Saranghae” balasku.
---
Aku telah sampai dirumah Minsoo. Aku langsung memanggilnya agar cepat-cepat menemuiku.
“Minsoo.. Oppa diluar”
“Ne, oppa. Tunggu sebentar” sahutnya.
Tak lama kemudian keluarlah Minsoo yang dengan anggun berjalan ke arahku.
“Annyeong~ oppa” ucapnya sambil mencium pipiku lalu tersenyum manis.
“Annyeong~ yeobo” balasku sambil mengacak-acak poninya.
“Oppa, ayo kita berangkat !” kata Minsoo sambil menaiki motorku.
“Ne, let’s go !” kataku.
---
Kini aku dan Minsoo telah sampai di taman. Minsoo langsung menarik tanganku dan berlari menuju tempat teduh di bawah pohon. Minsoo langsung duduk di tempat tersebut dan menyuruhku duduk disampingnya.
“Pemandangannya indah sekali ya, oppa” kata Minsoo padaku sambil menyandarkan kepalany di bahuku.
“Iya, chagi. Tapi dirimu jauh lebih indah, sayang” ucapku sambil membelai rambut lurusnya.
“Ahh oppa, pejamkanlah matamu !” ucapnya sambil menegakkan badannya.
“Wae, chagi ?” tanyaku dengan nada bingung.
“tidak apa-apa, ayolah pejamkan matamu oppa dan jangan buka sebelum aku meminta oppa untuk membuka mata” mohon Minsoo.
“Baiklah..” jawabku sambil memejamkan mataku.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya aku mulai berbicara.
“Chagi-ya, boleh aku membuka mataku ?” tanyaku. Namun tidak ada jawaban. “Chagi-ya..?” tanyaku lagi. Namun tetap tidak ada jawaban.
Akhirnya aku memutuskan untuk membuka mataku, dan aku tidak melihat Minsoo di sekelilingku.
“Minsoo..Minsoo.. dimana kau ?” teriakku.
No comments:
Post a Comment