Friday, December 16, 2011

FF - For You

For You
By : Wahyu Indah Lestari
Onew’s POV
            Aku segera bergegas untuk menuju ke sekolah. Hari ini adalah hari pertamaku masuk SMA. Aku pun berangkat menuju sekolah dengan berjalan kaki karena jarak rumahku ke sekolah cukup dekat. Di tengah perjalanan, tak sengaja aku menabrak seorang namja yang menggunakan seragam mirip dengan seragam yang ku pakai.
            “Mianhaeyo”
            “Ne, gwenchannayo”
Namja itu memiliki wajah yang sangat imut dan sepertinya dia adalah anak yang baik.
“Kenalkan, aku Lee Jinki tapi teman-temanku memanggilku dengan nama Onew. Siapa namamu ?”
“Aku Lee Taemin panggil saja Taemin, senang berkenalan denganmu”
“Senang berkenalan denganmu juga. Apa kau juga murid baru ?”
“Ne..”
“Ayo kita berangkat ke sekolah bersama !”
 Aku dan Taemin pun berjalan menuju sekolah. Setelah sampai di sekolah, kami melihat di kelas mana kami akan masuk. Dan ternyata kelas kami sama.
“Onew-ya, nanti sepulang sekolah main kerumahku ya ?”
“Boleh, tapi kerumahku dulu ya, aku mau izin ke umma dulu”
“Ne”
Sepulang sekolah, aku dan Taemin langsung menuju kerumahku. Aku meminta izin kepada umma dan umma mengizinkanku. Akhirnya kami langsung menuju kerumah Taemin.
Sesampainya di rumah Taemin, aku langsung di sambut dengan duaekor anjing yang lucu seperti pemiliknya. Hehehe...
“Anjingmu lucu sekali, siapa mananya ?”
“yang ini namanya Adam yang ini Eve. Ayo masuklah ke dalam”
            Aku segera masuk ke dalam rumah Taemin. Aku terpaku melihat begitu banyak poster boyband yang tertempel didinding rumahnya.
            “Taemin-ah, untuk apa kau mengumpulkan semua poster ini ?”
            “Ehm, untuk koleksi saja. Aku suka menirukan dance mereka”
            Jawab Taemin sambil memberiku segelas jus jeruk.
            “Jadi kau suka dance ?”
            “Tentu”
            “Boleh aku melihatmu menge-dance ?”
            “Boleh”
            Taemin langsung mempraktekkan dance yang ia pelajari. Dia sangat lincah dalam menge-dance, aku salut dengannya.
            “Wahh.. keren”
            “Gamsahamnida”
            “Maukah kau mengajariku dance ?”
            “Dengan senang hati”
Aku dan Taemin pun berlatih cukup lama. Aku sangat kaku saat pertama kali menirukannya tapi lama-kelamaan aku mulai terbiasa. 3 jam pun tak terasa telah terlewat, hari sudah semakin sore.
“Taemin-ah, aku pamit dulu ya ?”
“Ne, hati-hati”
Taemin mengantarkanku hingga ke depan rumahnya setelah itu aku langsung kembali menuju rumah. Di perjalanan aku terus mengingat-ingat gerakan dance yang diajarkan Taemin dan aku akan selalu mengingatnya. Ternyata dance juga asik hehehe..

Satu semester pun telah kita lewati, aku dan Taemin masih terus berlatih dance. Sekarang aku sudah agak mahir dalam bidang ini.
“Onew-ya..Onew-ya” terdengar teriakan Taemin yang memanggil namaku.
“Waeyo, Taemin-ah ?”
“Aku baru saja mendapat formulir lomba dance tingkat nasional, aku ingin kita ikut dalam lomba ini”
“Aniyo, Taemin-ah. Dance yang aku kuasai hanya sedikit itupun tak sebagus sepertimu”
“Ayolah, apa salahnya jika kita mencoba”
“baiklah”
Sejak saat itu kami selalu berlatih serius untuk lomba yang diadakan 2 minggu lagi itu.

1 minggu berlalu, tinggal 1 minggu lagi lomba dance itu dilaksanakan. Pulang sekolah kali ini aku tidak bersama Taemin karena aku harus menuju toko daging milik ummaku. Aku membantu ummaku berjualan danging.

Keesokan harinya, saat berangkat sekolah aku juga tidak bersama Taemin. Sesampai di sekolah aku langsung mencarinya tapi Taemin tidak ada. Hingga bel masuk kelas pun berbunyi, namun Taemin belumdatang juga. Kemana ya dia ?
Setelah pulang sekolah, kuputuskan untuk pergi kerumah Taemin. Tapi yang kudapati rumahnya sepi. Aku mencoba menelponnya tapi handphonenya tidak aktif. Taemin-ah dimana kau ?
Aku bertanya kepada tetangga sekitar rumah Taemin tapi tidak ada yang tahu keberadaan Taemin. Akhirnya aku tiba di rumah  tetangga Taemin yang terakhir.
“Apa kau mencari seseorang ?”
“Ne, ahjussi. Apakah kau tahu dimana keberadaan Taemin ?”
“Oh Taemin. Tadi pagi aku mendengar kabar kalau Taemin tertabrak mobil sekarang ia berada di rumah sakit cempaka”
“Mwo ? Jinja ?”
“Ne”
“Gamsahamnida, Ahjussi”
Aku langsung menuju ke rumah sakit tempat Taemin di rawat. Aku sangat cemas dengan keadaanya. Taemin kau tidak apa-apa kan ?
Sesampaiku di rumah sakit, aku langsung menuju kamar tempat Taemin dirawat. Aku melihat dari luar kamar, terlihat Taemin terbujur kaku dengan kepala dan kaki penuh perban. Aku tak kuasa menahan air mataku, melihat sahabatku seperti itu. Kata dokter Taemin menderita kelumpuhan pada kaki kirinya dan harus menerima 10 jahitan di kepalanya. Taemin kau pasti sembuh, bertahanlah..
2 hari sudah Taemin tak sadarkan diri, Aku selalu menjaganya di rumah sakit kerena kedua orang tuanya telah tiada. Taemin bangunlah, aku disini bangunlah kau jangan seperti ini terus.. BANGUNLAH TAEMIN-AH...!!!
5 hari pun berlalu, Taemin tak juga sadar dari komanya. Aku pun memegang tangannya. Taemin aku berjanji kepadamu, aku akan memenangkan lomba dance itu untukmu, sadarlah Taemin..
Terlalu banyak air mataku yang tumpah hingga aku tak menyadari bahwa air mataku menetes di tangan Taemin. Betapa terkejutnya aku melihat mata Taemin yang perlahan-lahan berkedip.
“Taemin-ah, kau sadar ? kau mendengar aku kan ?”
“O..o..onew-ya” kata Taemin sambil terbata-bata.
“Ne, Taemin-ah”
“A..ku di..dimana ?”
“Kau sedang di rumah sakit, kau tak sadarkan diri selama 5 hari”
Taemin terdiam sejenak, dia menatap mataku yang merah karena terlalu sering menangis. Lalu ia berkata kembali.
“Onew-ya, mengapa kau menangis ?”
“Ehm aniyo, Taemin-ah gwenchanna”
“Mengapa kakiku tak dapat digerakkan ?”
Aku tak sanggup untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Taemin. Aku hanya bisa diam dan tak menjawab pertanyaan Taemin.
“Onew-ya, mengapa kakiku tak dapat digerakkan ? Onew-ya jawab pertanyaanku !”
Kulihat air mata mulai mengalir dari mata sahabatku itu. Akhirnya aku pun mengatakan yang sebenarnya kepada Taemin karena aku takbisa merahasiakan itu terus-terusan.
“Taemin-ah, dokter mengatakan bahwa.. bahwa kau...”
“Waeyo, Onew-ya ?”
“kau menderita kelumpuhan pada kaki kirimu tapi kau jangan sedih aku akan selalu menjagamu”
“aniyo, mengapa ini harus terjadi ? ANIYO!! ARGHH!!”
Taemin tak dapat menerima keadaan yang dialaminya, ia terus menangis tak percaya bahwa semua ini akan terjadi.
“Taemin-ah, aku berjanji aku akan menjagamu sepanjang waktuku hingga kau sembuh, aku janji aku janji”
“Bagaimana bisa ? Jika kau terus menjagaku apa kau tak melakukan aktivitasmu ?”
“Aku akan meninggalkan aktivitasku untuk menjagamu, Taemin-ah”
“Jinja ?”
“Ne..”
“Gamsahamnida, Onew-ya. Mianhae, aku selalu merepotkanmu, aku selalu membuatmu khawatir, jeongmal mianhae”
“Gwenchannayo, Taemin-ah. Aku telah menganggapmu sebagai saudaraku”
Aku tersenyum kepada Taemin dan Taemin juga membalas dengan senyuman dari bibir kecilnya.
“Onew-ya, boleh aku meminta satu permintaan kepadamu ?”
“Ne..”
“Aku ingin melihatmu menjadi pemenang di lomba dance itu”
“Aku akan berusaha untukmu, Taemin-ah”
Aku terus berlatih dance agar aku dapat memenangkan perlombaan itu. Aku berlatih di rumah sakit di hadapan Taemin sambil menghiburnya.

Hari perlombaan pun tiba, lombatersebut disiarkan secara langsung di televisi sehingga Taemin tak perlu pergi ke tempat lomba untuk melihatku. Sebelum berangkat ke tempat lomba, aku meminta dukungan kepada Taemin.
“Taemin-ah, doakan aku agar aku bisa menjadi juara”
“Ne, Onew-ya. Barangkatlah sebelum terlambat”
Aku punberangkat menuju tempat lomba, meninggalkan Taemin sendiriuntuk beberapa waktu.
Lomba pun dimulai, babak penyisihan telah ku lalui dan aku lolos. Babak perempat final baru dimulai, aku menampilkan poppin dance yang diajarkan oleh Taemin kepadaku dan tak kusangka aku pun lolos ke babak semifinal. Taemin aku lolos ke semifinal..
Semifinal dimulai, aku mengcover dance Ring Ding Dong yang ku pelajari sendiri dan lagi aku tak menyangka, aku bisa menembus babak final. Namun babak final baru akan dimulai 2 jam lagi. Aku menunggu babak final sambil terus berlatih. Di final aku akan menampilkan dance secara random, aku akan mencampur dance dari beberapa boyband, dance ini aku pelajari sendiri Taemin tak mengetahuinya. Dance ini memang khusus aku persembahkan untuknya dan aku berharap Taemin menyukainya.
Babak final dimulai, final diikuti oleh 5 peserta dansalah satunya adalah aku. Aku mendapat urutan kedua dan sebentar lagi aku akan tampil. Aku menghela nafas sejenak lalu mulai berjalan ke atas panggung. Taemin kau melihatku kan ?
Semua peserta telah tampil yang tersisa hanyalah menunggu hasil pengumuman dewan juri. Pengumuman mulai dibacakan.
“Juara ketiga diraih oleh peserta nomor urut 5, Jong..hyun”
“Juara kedua diraih oleh peserta nomor urut 8, Ki..bum”
“Dan yang ditunggu-tunggu adalah juara pertama. Juara pertama pada lomba dance kali ini adalah, O..new”
Sempat aku tak percaya mendengar apa yang ku dengar tapi semua itu kenyataan. Aku menuju atas panggung untuk menerima trophy juara. Setelah itu aku langsung menuju rumah sakit untuk memberikan trophy ini kepada Taemin. Taemin-ah aku datang..
Aku telah sampai dirumah sakit, aku melihat Taemin yang sedang menanti aku datang.
“Taemin-ah, lihat apa yang ku bawa. Ini yang kau inginkan kan ?”
“Selamat ya Onew-ya, kau sangat bagus saat menge-dance tadi apalagi yang kau tampilkan di final sungguh luar biasa. Apa kau membuat dance itu sendiri ?”
“Ne, aku membuatnya khusus untukmu. Ini ambilah trophyku semoga ini bisa membuatmu lebih baik”
“Onew-ya, terima kasih atas semua usahamu untukku. Aku tak bisa membalas apa-apa atas jasamu. Terima kasih, Onew-ya”
“Ne, gwenchanna”
-The End-


No comments:

Post a Comment